Pages

Minggu, 13 September 2015

FILOSOFI UNTUK MENGENAL TUHAN : REFLEKSI DALAM MENCARI KETENANGAN



 Assalamu’alaikum warahmutallahi wabarokatuh

http://calmground.com/our-calm-ground-gallery/

Gimana kabar nya nih, nnggak terasa sudah malam minggu lagi, ngga galau kaan? Hehe

Iya, pada kali ini saya ingin membahas masaalah yang cukup serius, ya, tentang rasa tenang, siapa sih yang tidak ingin tenang hidup diduni, lebih-lebih di akhirat, yang mana rasa tenang tentu saja tidak dimiliki semua orang kecuali untuk orang-orang tertentu, yaitu orang yang sellau mengingat tuhannya. Yang mana hal itu telah disebutkan dalam firman Allah dalam surah Ar-Ra’d ayat 28 yang Artinya :

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Dari sini dapat kita lihat bahwa seseorang  yang mengingat tuhan pasti hati nya akan merasa tenang, dan tentram tanpa ada masalah, karna ia hanya mengingat tuhan tidak yang lain nya, lalu dalam hal ini sebenarnya siapa sih orang yang mengingat tuhannya,?? dalam hal ini tentu saja orang yang mengetahui siapa tuhannya, dan lebih lagi dia pun juga mengenal tuhanya (‘arif)  dan dari situlah ia bisa mengingat tuhannya. dan dalam hal ini pula orang yang ‘arif pun pastilah termasuk wali Allah yang sudah pasti  mencintai Allah dan karna dia mencintai Allah maka Allah pun mencintai nya, dan karena itu lah muncul rasa tenang  yang dalam tanpa ada rasa takut dan kesedihan dihidupnya, hal ini sebagaiamana yang telah Allah firman kan dalam surah yunus ayat 62, yang Artinya:

Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Dari sini muncullah pertanyaan lainnya , yaitu bagaimana bisa menjadi orang yang bisa mengenal tuhan? Untuk jawabannya , saya akan memberikan salah satu caranya disamping yang yg lainnya, yang mana hal itu saya kutip di dalam kitab “kifayatul azkiya wa minhajul ashfiya”  dari perkataan sufi ternama yang telah tersohor naman nya yaitu imam junaid al-baghdady, beliau berkata yang Artinya:

“Tidak akan bisa seesorang menjadi seorang yang mengenal tuhannya (‘arif) sampai ia bisa menjadi seperti tanah yang di injak oleh orang yang baik maupun jahat  dan bisa menjadi seperti awan yang menaungi segala sesuatu, dan bisa menjadi hujan yang meneteskan airnya untuk orang yang ia sukai maupun tidak”

  
dari sini jika kita artikan secara luas maupun umum, bahwa seseorang yang ‘arif tidak pernah merasakan adanya rasa sombong didalam dirinya barang sedikit pun, karna jika kita artikan lebih rinci lagi, bahwa oarng yang ‘arif akan selalu berbuat baik dan memberikan yang terbaik kepada semua orang, baik yang jahat maupun yang baik kepadanya, sama sepperti bumi, sekeras atau sehabat apapun manusia mencoba merusaknya, namun ia tetap memberikan yang terbaik kepada manusia, seperti tanah yang subur, hasil bumi yang melimpah yang Alhamdulillah masih bisa kita rasakan sampai saat ini. Dan sama seperti awan, yang selalu menaungi siapa pun tanpa pandang bulu, dan seperti hujan yang selalu memberikan airnya untuk manusia, tanpa ada pilih kasih.

Maka dengan ini, kita harus selalu berbuat baik kepada semua seseorang baik yang berbuat baik kepada kita, maupun yang bersikap kurang baik kepada kita, karna hal itu merupakan sebuah perwujudan dari ketidak adaan rasa sombong dihati kita, dan itu pula merupakan sunnah nabi kita.
Dan pada akhirnya, marilah kita berdoa semoga kita bisa menjadi seseorang yng selalu mengingatnya dan bisa mengenalnya, agar hati ini bisa menjadi tenang di dunia dan akhirat. Dan semoga kita bisa terus mendapatkan limpahan rahmat nya agar bisa selalu bersyukur atas rencanaaya terhadap kehidupan kita, apapun itu., Aamiin.

Mungkin sampai disini dulu tulisan saya, semoga dengan tulisan ini dapat menjadi renungan untuk kita semua khususnya diri saya sendiri, agar bisa menjadi orang yang lebih baik lagi, mohon maaf jika ada kesalahan dalam tulisan saya kali ini, karna saya jua manusia tempatnya salah dan khilaf. Terimakasih.

wassalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

0 komentar:

Posting Komentar